Waduk Siman
terletak di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Waduk ini memegang
peranan penting bagi proses irigasi pertanian di Kecamatan Kepung dan
sekitarnya. Selain berfungsi untuk irigasi, waduk ini juga dimanfaatkan
sebagai tempat wisata alternatif oleh masyarakat setempat.
Keindahan
panorama di Waduk Siman memang tidak diragukan lagi. Lokasinya yang diapit
rangkaian pegunungan menyuguhkan pemandangan yang menentramkan hati. Panorama
yang disuguhkan begitu dramatis, apa lagi jika pengunjung menyempatkan diri
untuk berjalan memutari waduk hingga ke sisi utara. Dengan sejenak memandang ke
arah selatan, maka akan terlihat cerobong PLTA Siman dengan latar belakang
puncak Gunung Kelud. Sungguh pemandangan yang tiada duanya.
Cerobong PLTA Siman tampak dari kejauhan berada
di sisi kiri. PLTA Siman memperoleh pasokan air dari PLTA Mendalan yang
memanfaatkan potensial air Sungai/ Kali Konto (out flow) dari PLTA Selorejo.
Dari PLTA Siman air dialirkan lagi menuju Waduk Siman.
Waduk Siman dapat dituju melalui beberapa
rute antara lain: dari arah Kasembon Malang; dari jalan raya Pare – Kasembon;
dan dari arah Plosoklaten Kediri. Berikut detail rute dari arah jalan raya Pare – Kasembon:
memasuki Desa Damarwulan perhatikan gapura bertuliskan PLTA Siman dan Mendalan
disebelah kanan jalan – ikuti ruas jalan yang menuju kedua PLTA tersebut
– dengan melalui rute ini pengunjung akan melalui Desa Brumbung kemudian tiba
di Desa Siman. Berikut detail rute
dari arah Plosoklaten Kediri: ikuti ruas jalan Plosoklaten –
Pare sampai memasuki Desa Gedang Sewu – sesampai di pertigaan perhutani di
Gedang Sewu silahkan berbelok ke kanan (jalan raya Puncu – Kepung) – susuri
jalan raya yang menghubungkan Kec Puncu dengan Kec Kepung sampai menjumpai monumen
Bhagawanta Bari – dari monumen tersebut silahkan berbelok ke kanan – susuri
ruas jalan tersebut sampai menemukan pertigaan kecil setelah melewati pertigaan
besar – dari pertigaan kecil tersebut beloklah ke kiri untuk menuju lokasi
waduk.
Keberadaan monumen Bhagawanta Bari di dekat
Waduk Siman memiliki arti tersendiri bagi masyarakat di sekitarnya. Perlu
diketahui bahwa Bhagawanta Bari merupakan salah satu tokoh yang berjasa dari
kawasan tersebut. Pada era Mataram Kuno sekitar abad ke 9, Bhagawanta Bari
membendung aliran Sungai Konto untuk kepentingan irigasi di lembah utara Gunung
Kelud. Berkat jasanya tersebut, maka dianugerahkanlah Prasasti Harinjing pada
25 maret 804 masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten
Kediri. Seolah ingin mengulang kejayaan masa lalu, maka kini dibangunlah Waduk
Siman yang memperoleh suplesi dari alian Sungai Konto.
—————————————————————










